Monday, October 21, 2013

TUGAS 3 BAHASA INDONESIA

MAKALAH
BAHASA INDONESIA 1


DISUSUN OLEH


1.     CYNTHIA BANOWATY         (11111695)
2.    DHEDY SUHENDRA                     (11111988)
3.    M. JANUARIZMAN AKBAR    (14111890)
4.    SOPHIA RATNA WILIS          (16111866)
5.    STEFANUS SAMUEL                      (19111319)
6.    YONATAN PANDU KRISTANTO     (17111565)


3KA30


UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat membuat makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Komparasi atau Perbandingan Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka dari beberapa buku.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mengalami banyak hambatan. Akan tetapi dengan bantuan para anggota kelompok dan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat terselesaikan. Penyusun mengucapkan terimakasih yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, kepada Ibu Rosi Rosidah, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 1 yang telah memberikan bantuan dan masukan dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik  dalam penyusunan malakah maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat diharapkan untuk penyusun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, pengetahuan, ataupun wawasan bagi pembaca.




Bekasi,  Oktober 2013



Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi dan selalu berhubungan dengan orang lain, agar hal tersebut dapat berjalan lancar diperlukan sarana untuk melakukan kegiatan tersebut, yaitu bahasa. Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia menggunakan bahasa. Jadi, bahasa  memilik fungsi atau peran penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat untuk berkomunikasi.
Pada umumnya kita sebagai anggota masyarakat Indonesia dan mahasiswa pada khususnya selalu berinteraksi menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, tidak akan terjalin hubungan antar sesama manusia. Dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan pemikiran kita secara lisan seperti dalam presentasi maupun secara tulisan seperti dalam penulisan karya ilmiah.  Salah satu cara kita sebagai seorang mahasiswa meyampaikan ide-ide atau pemikiran adalah dengan menuangkan ide tersebut dalam sebuah karya tulis seperti penulisan karya ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah, pernyataan, teori, ataupun konsep yang kita gunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan karya ilmiah harus mencakup tiga hal, yaitu kita harus dapat mengetahui orang yang membuat pernyataan tersebut, kita juga harus mengetahui media komunikasi yang memuat hal tersebut, dan harus mengetahui lemaga yang menerbitkannya. Tiga hal tersebut disebut teknik notasi ilmiah, yang terdiri dari cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak buku yang telah beredar di pasaran belum semuanya yang menggunakan teknik notasi ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah penulis lazim mengacu kepada jurnal, text book, pendapat orang lain bahkan mengutip tulisan orang lain. Mengutip dari sumber-sumber tersebut diperbolehkan selama tetap mencantumkan  nama penulis atau dari mana sumber tersebut diambil. Pada prinsipnya terdapat  dua macam kutipan yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Dikarenakan hal-hal tersebut di atas, maka secara lebih mendalam dalam makalah ini akan dibahas tentang kutipan serta catatan kaki, dan daftar pustaka.
B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dinyatakan sebagai berikut: “Bagaimanakah teknik menulis kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang sesuai dengan teknik kutipan ilmiah, dan apakah buku yang sudah tercetak dan beredar di pasaran sudah sesuai dengan teknik penulisan notasi ilmiah?”

C.    Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.     Agar mahasiswa mengetahui cara mengutip yang sesuai dengan kaidah atau teknik  penulisan kutipan ilmiah sehingga dapat membandingkan teknik penulisan ilmiah antara satu buku dengan buku yang lainnya, serta mengetahui kebenaran dan kesalahan yang ada dalam masing-masing buku tersebut.
2.     Supaya mahasiswa mengetahui cara menulis catatan kaki yang sesuai dengan kaidah atau teknik penulisan notasi ilmiah sehingga dapat membandingkan penulisan catatan kaki antara satu buku dengan buku yang lainnya, serta mengetahui kebenaran dan kesalahan yang ada dalam masing-masing buku tersebut.
3.     Untuk mengetahui cara menulis daftar pustaka yang sesuai dengan kaidah atau teknik penulisan notasi ilmiah sehingga dapat membandingkan penulisan daftar pustaka antara satu buku dengan buku yang lainnya, serta mengetahui kebenaran dan kesalahan yang ada dalam masing-masing buku tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN

A.     Kutipan
Karya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori dari sumber lain dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi yang diacu oleh penulis. Ada dua cara mengutip pendapat, konsep dan teori yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

1.  Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara apa adanya sesuai dengan aslinya, tanpa mengubah apapun baik itu ejaan, tanda baca, kata, susunan kalimat, bahasanya sampai maknanya. Pada kutipan langsung, nama pengarang dan tahun diikuti dengan halaman dari mana kutipan diambil.
a.    Kutipan Langsung Pendek

Apabila kutipan langsung jumlah barisnya tidak melebihi 3 baris maka tempatkanlah kutipan itu sebagai bagian kalimat di dalam teks dengan cara diberi tanda kutip. Contoh :
Mengenai kalimat efektif Anton M. Moeliono (1990:72) mengemukakan, “Kalimat yang efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya seperti keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan.”

 






b.    Kutipan langsung Panjang

Apabila kutipan langsung jumlahnya melebihi 3 baris, maka tempatkanlah kutipan ini terpisah dari teks, berjarak 1 spasi, rata kiri dan masuk 5 ketukan dari margin kiri, tanpa mengubah jenis maupun ukuran tulisan. Contoh:
Dalam permasalahan manajemen kas Maurice Levi mengemukakan :
           The objective of effective working-capital management in an international environment are both to allocate short term investments and cash balance holdings between currencies and countries to maximize overall corporate returns and to borrow in different money markets to achieve the minimum cost (Levi, 1990, p. 286)

 






    

Jika dalam kutipan tersebut perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka diberi tanda titik tiga buah di awal dan akhir kutipan. Contoh:
Teori Refleksivitas menurut George Soros (1994:42) dalam The Alchemy Finance menyatakan bahwa “…Functions need an independent variable in order to produce a determinate result, but in this case the independent variable of one function is the dependent variable of the other…”

 







2.  Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri (parafrase). Kutipan ini dapat dibuat panjang atau pendek dengan cara mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit dengan tanda kutip dan menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik notasi yang dijadikan pedoman dalam menulis karya ilmiah. Contoh kutipan tidak langsung:

Pendapat lain tentang unsur-unsur buku teks pelajaran dipaparkan oleh Sitepu, Beliau menyatakan bahwa secara anatomis fisik buku teks pelajaran terdiri dari kulit buku, bagian depan buku, bagian teks buku, dan bagian belakang buku.1

1B.P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 160

Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang kita kutip dengan mempergunakan angka Arab yang naik diketik setengah spasi. Catatan kaki dengan mempergunakan angka diberi nomor mulai dari angka 1 sampai habis catatan kaki dalam satu bab. Untuk bab baru catatan kaki dimulai lagi dengan angka 1 dan seterusnya.

Dalam satu kalimat dapat mengutip lebih dari satu kutipan. Setiap pernyataan atau konsep yang dikutip diberi tanda kutip. Semua tanda kutip disebutkan sumbernya pada catatan kaki. Contoh kutipan lebih dari satu kutipan dalam satu kalimat.

Emosi adalah persepsi mental yang merupakan umpan balik dari stimulus1,bila ditinjau dari sudut pandang biologi emosi adalah  ekspresi dan perasaan.yang ada pada cortex2,  sedangkan emosi dari konteks sosial adalah perasaan pribadi dan pendekatan perilaku sebagai bawaan. 3

1 Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), p. 143.
2 K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John Wiley and  Sons, 1996), p. 143.
3 Peter Salovey and D.J. Sulyster, Emotional Develompment and Emotional  Inteligence(New York: Basic Books, 1997), p. 13

B.    Catatan Kaki
Catatan kaki adalah penyebutan sumber yang dijadikan kutipan. Tujuan utama catatan kaki adalah mengidentifikasi lokasi yang spesifik dari karya yang dikutip.
Fungsi catatan kaki yaitu :
1.     Memberikan penghargaan terhadap sumber yang dikutip;
2.     Pendukung keabsahan penemuan atau penyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber;
3.     Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks (penjelasan ini dapat berupa kutipan pula);
4.     Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam sebuah tulisan;
5.     Aspek legalitas untuk izin penggunaan karya tulis yang dikutip;
6.     Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain;
7.     Serta yang terpenting adalah etika akademik dalam masyarakat ilmiah sebagai wujud kejujuran penulis. 
Kalimat yang dikutip tersebut harus dituliskan sumbernya secara tersurat dalam catatan kaki. Kutipan yang diambil dari halaman tertentu harus disebutkan halamannya dengan singkatan hal, h, dan atau p,  umpamanya, hal. 143., h.143. atau p.143. Sekiranya  kutipan itu disarikan dari beberapa halaman maka dituliskan halaman-halaman yang dimaksud, umpamanya, hal. 143., hh. 6-10. atau pp. 6-10. Contoh:
1Dali S. Naga, Pengantar Teori Skor pada Pengukuran Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h. 306.
2R. I. Arends, Learning to Teach (Singapore: McGraw-Hill Book Company, 1989), hh.12-16.
Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan dimulai langsung dari pinggir, atau dapat juga dimulai setelah beberapa ketukan ketik dari pinggir, asalkan dilakukan secara konsisten. Nama pengarang yang jumlahnya sampai tiga orang dituliskan lengkap sedangkan jumlah pengarang lebih dari tiga orang hanya dituliskan nama pengarang pertama ditambah kata et al.(et alii, artinya, dan kawan-kawan). Contoh :
3David L. Goetsch and Stanley B. Davis, Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Service (New Jersey:  Prentice-Hall, Inc., 2000), p. 35.
4Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan and H. Jane Rogers,Fundamentals of Item  Response Theory  (London: Sage Publications, 1991), hh.12-13.
5John A. R. Wilson et al., Psychological Foundation of Learning and Teaching (New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), h. 406.
Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama bukunya dituliskan atau dituliskan Anon. (Anonymous) di depan nama buku tersebut. Sebuah buku yang diterjemahkan harus ditulis baik pengarang maupun penterjemah buku, sedangkan sebuah kumpulan karangan cukup disebutkan nama editornya sebagai berikut:
6 Anonim Rencana Strategi Pendidikan (Jakarta:Kementerian Pendidikan Nasional, 2010).
7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1.
8 Peter Lauster, Tes Kepribadian penterj. transl. D.H. Gulo  (Jakarta: Gramedia: 2007), h. 27.
9K.R. Rose and G. Kasper (Eds). Pragmatics in Language Teaching (Cambridge: Cambridge University Press: 2010), h.13.
Sebuah makalah yang dipublikasikan dalam majalah, koran, kumpulan karangan atau dituliskan dalam forum ilmiah dituliskan dalam tanda kutip disertai informasi mengenai makalah tersebut:
10Defri Werdiono,“Upaya Menyelamatkan Gambut,” Kompas, 10 Agustus 2010, h.16.
11Douglas Koch dan Mark Sanders, “The Effects of Solid Modeling and Visualization on Technical Problem Solving,” Journal of Technology Education, Vol. 22 (2), Spring2011, hh. 1-5.
12H. Diessel dan M. Tomasello, “Why Complement Clauses Do Not Include a That-Coplementizer in Early Child LanguageProceedings of the Berkeley Linguistic Society, 2009, h. 14.
13Jujun S. Suriasumantri,  “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu dalam  Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai  (Eds) Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986),hh. 10-15.
Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan memakai notasi op. cit.(opere citato, artinya, dalam karya yang telah dikutip dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, mengacu kepada perujukan pertama pada buku, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain) dan loc.cit. (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutannya nama pengarang, loc.cit (tanpa nomor halaman jika masih berada pada halaman yang sama, diberi nomor halaman jika berbeda). Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan pengulangan nama pengarang tidak ditulis lengkap melainkan cukup nama familinya saja. Sekiranya pengulangan dilakukan dengan tidak diselingi oleh pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid. seperti tampak dalam contoh berikut:
14Ibid., h. 131.
15Ibid.
Artinya, dalam catatan kaki nomor 14  kita mengulangi kutipan dari karangan Jujun S. Suriasumantri seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 13 dengan nomor halaman yang berbeda. Sementara dalam catatan kaki nomor 15, kita mengulangi kutipan dari karangan Jujun S. Suriasumantri seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 13 dan tidak diselngi oleh pengarang lain dengan nomor halaman yang sama.
Sekiranya kita mengulang karangan H. Diessel & M. Tomasello  dalam catatan kaki nomor 12 yang terhalang oleh karangan Jujun S. Suriasumantri maka kita tidak lagi menggunakan ibid.melainkan op. cit. seperti contoh di bawah ini:
15Diessel dan Tomasello, op. cit.
Ulangan halaman yang berbeda dan telah diselang oleh pengarang lain ditulis dengan mempergunakan loc. cit. sebagai berikut:
16Diessel dan Tomasello, loc.cit.,h.7.
Sekiranya dalam kutipan yang dipergunakan terdapat seorang pengarang yang menulis beberapa karangan maka penggunaan loc. cit.atau op. cit.akan membingungkan. Oleh sebab itu sebagai penggantinya dapat dituliskan nama pengarangnya. Bila judul itu panjang maka dapat dilakukan  penyingkatan selama  hal  itu mampu  mewakili judul karangan yang dimaksud. Contoh 17Diessel dan Tomasello, Why complement clauses, p. 9.
Kadang-kadang kita ingin mengutip sebuah pernyataan yang telah dikutip dalam karangan orang lain. Untuk itu maka kedua sumber itu dituliskan sebagai berikut:
18Guilford di dalam Howard Gardner, Frames  of Mind   (New York: Basic Books. Inc.  Publisher, 1983),  hh. 73-75.
Semua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip langsung maupun tidak langsung, sumbernya kemudian disertakan dalam daftar pustaka.

C.    Dafar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun.  Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1.    Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.
2.    Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3.    Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik.
4.    Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
5.    Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua spasi.
Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
1.    Nama Pengarang
? Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang.
F Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
F Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama pengarang.
F Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku. Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
? Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang.
F Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik.
F Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991.Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah.
? Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.
? Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik.
? Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
Bandung: Angkasa.

2.    Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik.

3.    Judul Buku
Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan konjungsi.

4.    Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik.

5.    Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.

6.    Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih
F Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
F Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta: Kanisius.

7.    Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan
F Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.
F Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan
dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.

8.    Data Pustaka dari artikel majalah
F Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
F Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman
Contoh:
Solihin, Burhan, dkk. Selamat Datang di Surga Nirkabel.Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.

9.  Artikel dari Harian
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh  :
Pramudianto. Denderita dan Pemulihan Nias.Kompas, 2 April 2005, hal 46.

HASIL PEMBAHASAN
A.     Kutipan
Berdasarkan observasi kami terhadap 4 buku, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Hubungan Masyarakat, Indonesia 2020,   Manajemen Pemasaran Global diperoleh perbedaan penggunaan kutipan dari buku-buku tersebut.

1)     Buku yang berjudul “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”
Dalam buku ini terdapat 74 kutipan, yang terdiri dari kutipan langsung dan  kutipan tidak langsung. Salah satu contoh kutipan tidak langsung dalam buku ini sebagai berikut: Dalam menyusun sebuah modul, ada empat tahapan yang mesti kita lalui, yaitu analisis kurikulum , penentuan judul-judul modul, pemberian kode modul, dan penulisan modul.34 Kutipan tersebut sudah benar karena terintegrasi dalam teks dan tidak diapit dengan tanda kutip.
Salah satu contoh kutipan langsung dalam buku ini sebagai berikut: Echols dan Shadily (1996:228) mengartikan bahwa handout adalah sesuatu yang diberikan secara gratis. Kutipan tersebut adalah kutipan langsung pendek, penulisannya sudah benar karena terintegrasi dalam teks, namun belum benar karena tidak diberi tanda kutip pada bagian yang dikutip.

2)     Buku yang berjudul “Hubungan Masyarakat”
Dalam buku ini terdapat 55 kutipan, yang terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung. Contoh kutipan langsung pada buku ini yaitu: James B. Lindheim, wakil direktur utama Yankelovitch,Skelly and White Inc, mengatakan “Saya tidak percaya adanya suatu lembaga yang mengecualikan fenomena ini.” Penulisan kutipan langsung pada buku ini sudah benar, karena terdapat tanda kutip yang menandakan bagian mana yang ingin dikutip.
Kutipan tidak langsung pada buku ini sebagai berikut: Tantangan bagi hubungan masyarakat, menurut pendapatnya adalah karena manajemen sedikit lebih banyak mendengarkan, dan kurang banyak berbicara dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan pada waktu lampau.2 Kutipan tidak langsung ini sudah benar karena terintegrasi dalam teks dan tidak diapit dengan tanda kutip.

3)     Buku yang berjudul “Indonesia 2020”
Dalam buku Indonesia 2020 ini terdapat 152 kutipan, yang terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung. Contoh kutipan tidak langsung pada buku ini sebagai berikut: Landasan intinya bukanlah perihal ketidakpercayaan kepada pemerintah, tetapi kepada keyakinan bahwa sebenarnya ada hal-hal yang memang tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah. Bahwa pemerintah memiliki keterbatasan1. Kutipan ini sudah benar karena terintegrasi dalam teks dan tidak diapit oleh tanda petik.
Kutipan langsung pada buku Indonesia 2020 contohya yaitu: Dari Kamus Bahasa Indonesia, definisi koperai adalah “perserikatan yang bertujuan memenuhi keperluan kebendaan para anggotanya dengan cara menjual barang-barang kebutuan dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung)”.99 Penulisan kutipan langsung pada buku ini sudah benar karena kutipan tersebut diapit oleh tanda petik dan terintegrasi dalam teks.

4)     Buku yang berjudul “Manajemen Pemasaran Global”
Pada buku Manajemen Pemasaran Global terdapat 186 kutipan yang terdapat kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Salah satu contoh kutipan tidak langsung pada buku ini sebagai berikut: Bauran pemasaran (produk, harga, distribusi,dan promosi) mencakup sarana utama pemasar dewasa ini.2 Pada penulisan kutipan tersebut sudah benar karena kutipan tersebut terintegrasi dengan teks dan tidak diapit oleh tanda kutip.
Salah satu contoh kutipan langsung pada buku ini yaitu: Seperti yang dikatakan oleh C. David Clark, CEO dari Campbell Canada, Startegi untuk wilayah Amerika Utara sederhana saja. Anda memasarkan secara lokal, membuatya secara regional, dan sumber daya secara global dengan teknologi, pengetahuan, dan suplai yang sudah umum berlaku.”20 Kutipan langsung ini sudah benar karena terintegrasi pada teks dan diapit oleh tanda kutip.


Perbandingan Kutipan dari Keempat Buku :

Buku 1
(PKMBAI)
Buku 2
(HM)
Buku 3
(Indonesia 2020)
Buku 4
(MPG)
? Jumlah kutipan dalam buku ini adalah 74.
? Kutipan dalam buku ini lebih banyak terdapat kutipan tidak langsung.
? Angka di bagian kutipan berurutan dari halaman awal sampai akhir
? Jumlah kutipan dalam buku ini adalah 55.
? Dalam buku ini kutipan langsung lebih banyak daripada kutipan tidak langsung
? Angka di bagian kutipan berurutan tetapi hanya perbab saja, tidak berurutan dari halaman awal sampai akhir.
? Jumlah kutipan dalam buku ini adalah 152.
? Pada buku ini lebih banyak terdapat kutipan tidak langsung.
? Angka di bagian kutipan buku ini berurutan dari halaman awal hingga akhir

? Jumlah kutipan dalam buku ini adalah 186.
? Di dalam buku ini lebih banyak kutipan tidak langsung dibandingkan kutipan langsung.
? Angka yang ada pada bagian kutipan berurutan tetapi hanya perbab saja, tidak berurutan dari halaman awal sampai akhir.






B.    Catatan Kaki
Berdasarkan observasi kami terhadap 4 buku, yaitu Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Hubungan Masyarakat, Indonesia 2020,   Manajemen Pemasaran Global diperoleh perbedaan penggunaan catatan kaki dari buku-buku tersebut.

1.    Buku yang berjudul “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”

Dalam buku ini terdapat 74 catatan kaki, salah satu contoh catatan kaki pada buku ini yaitu sebagai berikut:
1 Diknas, Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2004).
2 Ibid.
Penulisan catatan kaki yang pertama sudah benar, tetapi tidak dituliskan sumber halamannya, dan catatan kaki yang kedua artinya pengulangan kutipan yang dilakukan dengan tidak diselingi oleh pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid.
2.    Buku yang berjudul “Hubungan Masyarakat”
Dalam buku ini terdapat 55 catatan kaki, contoh catatan kaki pada buku ini sebagai berikut:
1.    Thomas E. O’Hara dan Donald P. Durocher, ”The Decade of the Individual Investor”, Public Relations Journal 36, No. 4 April 1980, hlm. 15.
Penulisan catatan kaki pada buku ini salah, karena catatan kakinya tidak ditulis dalam satu spasi dan dimulai langsung dari pinggir, atau dimulai setelah beberapa ketukan ketik dari pinggir dan penulisan singkatan halaman biasanya menggunakan hal, h, dan p. Bukan dengan menggunakan singkatan hlm.

3.    Buku yang berjudul “Indonesia 2020”
Dalam buku Indonesia 2020 ini terdapat 152 catatan kaki, salah satu contoh catatan kaki pada buku ini yaitu:
          1 Peter F Drucker, The New Realities (edisi terjemahan Indonesia), Jakarta: Elex Media Komputindo, 1997, h. 59-75.
Penulisan catatan kaki ini sudah benar, tetapi jika halamannya lebih dari satu biasanya disingkat dengan singkatan hh. atau pp.
4.    Buku yang berjudul “Manajemen Pemasaran Global”
Pada buku Manajemen Pemasaran Global terdapat 186 catatan kaki, sebagai contohnya yaitu sebagai berikut:
          4 Joanne Lipman, “Ad Fad; Marketers Turn Sour on Global Sales Pitch Harvard Guru Makes,” The Wall Street Journal, 12 May 1998, p.1.
Penulisan catatan kaki ini sudah benar sesuai dengan cara penulisan catatan kaki yang benar.









Perbandingan Catatan Kaki dari Keempat Buku :

Buku 1
(PKMBAI)
Buku 2
(HM)
Buku 3
(Indonesia 2020)
Buku 4
(MPG)
? Jumlah catatan kaki dalam buku ini adalah 74.
? Catatan kaki pada buku ini rata-rata tidak ada sumber halamannya.
? Penulisan catatan kaki terdapat pada bagian bawah halaman, setiap ada kutipan yang dikutip.
? Jumlah catatan kaki dalam buku ini adalah 55.
? Catatan kaki pada buku ini semua singkat halamannya tidak meng-gunakan singkatan h. atau p. melainkan dengan singkatan hlm.
? Penulisan catatan kakinya salah, karena penulisannya terdapat pada setiap akhir sub-bab.
? Jumlah catatan kaki dalam buku ini adalah 152.
? Catatan kaki pada buku ini sudah hampir benar, tetapi masih ada yang salah seperti : penulisan halaman yang lebih dari satu yang seharusnya disingkat dengan hh. atau pp. Pada buku ini ditulis hanya dengan h. Saja.
? Penulisan catatan kaki pada buku ini ter- dapat pada bagian  bawah halaman setiap ada kutipan yang dikutip.

? Jumlah catatan kaki dalam buku ini adalah 186.
? Catatan kaki pada buku ini sudah hampir benar tetapi masih ada yang salah, penulisannya seperti: ada beberapa  catatan kaki yang tidak menggunakan singkatan untuk halaman
? Penulisan catatan kaki pada buku ini terdapat pada bagian  bawah halaman setiap ada kutipan yang dikutip.


C.   Daftar Pustaka
Berdasarkan observasi kami terhadap 4 buku, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Hubungan Masyarakat, Indonesia 2020,   Manajemen Pemasaran Global diperoleh perbedaan penggunaan daftar pustaka dari buku-buku tersebut.
1.    Buku yang berjudul “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”
Dalam buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif ini contoh penulisan daftar pustakanya sebagai berikut:
                        Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan
          Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.

Penulisan daftar pustaka pada buku ini sudah benar sesuai dengan langkah-langkah penulisan daftar pustaka yang benar, dengan format American Psychological Association (APA) style penulisan tahun setelah nama pengarang.

2.    Buku yang berjudul “Hubungan Masyarakat”

Dalam buku Hubungan Masyarakat  ini, contoh penulisan daftar pustakanya yaitu:

Anshen, Melvin, ed., Managing the Socially Responsible Corporation,
                      Macmillan, New York 1974

Penulisan daftar pustaka pada buku Hubungan Masyarakat ini menggunakan Vancouver  style  yaitu salah satu cara penulisan tahunnya berda diakhir.




3.    Buku yang berjudul “Indonesia 2020”
Dalam buku Indonesia 2020 contoh penulisan daftar pustakanya yaitu:
Abeng, Tanri, Dari Meja Tanri Abeng, Jakarta: Pustaka, 1997.
Penulisan daftar pustaka pada buku ini menggunakan Vancouver style penulisan tahunnya berada di akhir.

4.    Buku yang berjudul “Manajemen Pemasaran Global”
Pada buku Manajemen Pemasaran Global salah satu contoh penulisan daftar pustakanya yaitu:
Van Wolferen, Karel G. “The Japan Problem.” Foreign
Affairs (Winter 1986):288-303.
Penulisan daftar pustaka pada buku Manajemen Pemasaran Global ini menggunakan Chicago style.

Perbandingan Daftar Pustaka dari Keempat Buku :

Buku 1
(PKMBAI)
Buku 2
(HM)
Buku 3
(Indonesia 2020)
Buku 4
(MPG)
? Daftar Pustaka pada buku ini menggunakan APA Style.

? Daftar Pustaka pada buku ini menggunakan Vancouver Style.

? Daftar Pustaka pada buku ini menggunakan Vancouver Style.

? Daftar Pustaka pada buku ini menggunakan Chigago Style.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada seseorang secara tertulis, seperti dalam buku dan karya ilmiah, kita perlu mengemas pesan tersebut dengan baik agar pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas. Oleh karena itu, dalam menulis informasi tersebut diperlukan teknik menulis notasi ilmiah. Dalam penulisan karya ilmiah, pernyataan, teori, ataupun konsep yang kita gunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan karya ilmiah harus mencakup tiga hal, yaitu:
1.    Kutipan, yang terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung
2.    Catatan kaki, adalah penyebutan sumber yang dijadikan kutipan
3.    Daftar pustaka, adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun.

B.   Saran
1.     Untuk mahasiswa
Dengan mengetahui teknik menulis kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka, maka ketika menulis karya ilmiah kita dapat mengutip dengan benar, menulis catatan kaki dan daftar pustaka dengan benar. Selain itu, dengan melakukan tiga hal tersebut kita dapat menghargai hasil karya orang lain dengan tidak hanya menjiplak.

2.     Untuk penulis buku


Penulis buku juga harus mengetahui kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang sesuai dengan teknik penulisan notasi ilmiah. Jangan hanya asal menulis saja, tetapi harus memperhatikan tata cara penulisan notasi ilmiah, sehingga lebih jelas yang mana kutipan langsung dan tidak langsung, bagian mana yang dikutip, nama pengarang, judul buku, halaman yang dikutip, dan memperhatikan juga penulisan catatan kaki serta daftar pustaka.