MAKALAH
BAHASA
INDONESIA 1
DISUSUN OLEH
1. CYNTHIA BANOWATY (11111695)
2. DHEDY SUHENDRA
(11111988)
3. M. JANUARIZMAN AKBAR (14111890)
4. SOPHIA RATNA WILIS (16111866)
5. STEFANUS SAMUEL
(19111319)
6. YONATAN PANDU KRISTANTO (17111565)
3KA30
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat membuat makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Komparasi atau Perbandingan Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar
Pustaka dari beberapa buku.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
mengalami banyak hambatan. Akan tetapi dengan bantuan para anggota kelompok dan
dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat terselesaikan. Penyusun
mengucapkan terimakasih yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
kepada Ibu Rosi Rosidah, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 1 yang telah
memberikan bantuan dan masukan dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam
penyusunan malakah maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat diharapkan
untuk penyusun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, pengetahuan,
ataupun wawasan bagi pembaca.
Bekasi, Oktober 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi dan selalu berhubungan
dengan orang lain, agar hal tersebut dapat berjalan lancar diperlukan sarana
untuk melakukan kegiatan tersebut, yaitu bahasa. Bahasa merupakan unsur yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia
menggunakan bahasa. Jadi, bahasa memilik
fungsi atau peran penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat untuk
berkomunikasi.
Pada
umumnya kita sebagai anggota masyarakat Indonesia dan mahasiswa pada khususnya selalu
berinteraksi menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, tidak akan terjalin hubungan
antar sesama manusia. Dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan
pemikiran kita secara lisan seperti dalam presentasi maupun secara tulisan
seperti dalam penulisan karya ilmiah. Salah
satu cara kita sebagai seorang mahasiswa meyampaikan ide-ide atau pemikiran
adalah dengan menuangkan ide tersebut dalam sebuah karya tulis seperti
penulisan karya ilmiah.
Dalam
penulisan karya ilmiah, pernyataan, teori, ataupun konsep yang kita gunakan
sebagai bahan rujukan dalam penulisan karya ilmiah harus mencakup tiga hal,
yaitu kita harus dapat mengetahui orang yang membuat pernyataan tersebut, kita
juga harus mengetahui media komunikasi yang memuat hal tersebut, dan harus
mengetahui lemaga yang menerbitkannya. Tiga hal tersebut disebut teknik notasi
ilmiah, yang terdiri dari cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar
pustaka. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak buku yang telah beredar di
pasaran belum semuanya yang menggunakan teknik notasi ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah penulis lazim mengacu
kepada jurnal, text book, pendapat orang lain bahkan mengutip tulisan
orang lain. Mengutip dari sumber-sumber tersebut diperbolehkan selama tetap
mencantumkan nama penulis atau dari mana
sumber tersebut diambil. Pada prinsipnya terdapat dua macam kutipan yakni kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Dikarenakan hal-hal tersebut
di atas, maka secara lebih mendalam dalam makalah ini akan dibahas tentang kutipan
serta catatan kaki, dan daftar pustaka.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dinyatakan sebagai berikut: “Bagaimanakah teknik menulis kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka yang sesuai dengan teknik kutipan ilmiah, dan apakah buku
yang sudah tercetak dan beredar di pasaran sudah sesuai dengan teknik penulisan
notasi ilmiah?”
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Agar
mahasiswa mengetahui cara mengutip yang sesuai dengan kaidah atau teknik penulisan kutipan ilmiah sehingga dapat
membandingkan teknik penulisan ilmiah antara satu buku dengan buku yang
lainnya, serta mengetahui kebenaran dan kesalahan yang ada dalam masing-masing buku
tersebut.
2. Supaya
mahasiswa mengetahui cara menulis catatan kaki yang sesuai dengan kaidah atau
teknik penulisan notasi ilmiah sehingga dapat membandingkan penulisan catatan
kaki antara satu buku dengan buku yang lainnya, serta mengetahui kebenaran dan
kesalahan yang ada dalam masing-masing buku tersebut.
3. Untuk
mengetahui cara menulis daftar pustaka yang sesuai dengan kaidah atau teknik
penulisan notasi ilmiah sehingga dapat membandingkan penulisan daftar pustaka
antara satu buku dengan buku yang lainnya, serta mengetahui kebenaran dan
kesalahan yang ada dalam masing-masing buku tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kutipan
Karya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori
dari sumber lain dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi yang diacu oleh
penulis. Ada dua cara mengutip pendapat, konsep dan teori yaitu kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
1. Kutipan langsung
Kutipan
langsung adalah pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara apa adanya sesuai
dengan aslinya, tanpa mengubah apapun baik itu ejaan, tanda baca, kata, susunan
kalimat, bahasanya sampai maknanya. Pada kutipan langsung, nama pengarang dan
tahun diikuti dengan halaman dari mana kutipan diambil.
a.
Kutipan
Langsung Pendek
Apabila kutipan langsung jumlah barisnya
tidak melebihi 3 baris maka tempatkanlah kutipan itu sebagai bagian kalimat di dalam
teks dengan cara diberi tanda kutip. Contoh :
Mengenai kalimat efektif Anton M.
Moeliono (1990:72) mengemukakan, “Kalimat yang efektif dapat dikenal karena
ciri-cirinya seperti keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan
keringkasan.”
|
b.
Kutipan
langsung Panjang
Apabila kutipan langsung jumlahnya melebihi 3
baris, maka tempatkanlah kutipan ini terpisah dari teks, berjarak 1 spasi, rata
kiri dan masuk 5 ketukan dari margin kiri, tanpa mengubah jenis maupun ukuran
tulisan. Contoh:
Dalam
permasalahan manajemen kas Maurice Levi mengemukakan :
The objective of effective working-capital
management in an international environment are both to allocate short term
investments and cash balance holdings between currencies and countries to
maximize overall corporate returns and to borrow in different money markets
to achieve the minimum cost (Levi, 1990, p. 286)
|
Jika
dalam kutipan tersebut perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari
kalimat, maka diberi tanda titik tiga buah di awal dan akhir kutipan. Contoh:
Teori
Refleksivitas menurut George Soros (1994:42) dalam The Alchemy Finance
menyatakan bahwa “…Functions need an independent variable in order to
produce a determinate result, but in this case the independent variable of
one function is the dependent variable of the other…”
|
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang menuliskan kembali dengan
kata-kata sendiri (parafrase). Kutipan ini dapat dibuat panjang atau pendek dengan
cara mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit dengan tanda kutip dan menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik
notasi yang dijadikan pedoman dalam menulis karya ilmiah. Contoh kutipan tidak langsung:
Pendapat
lain tentang unsur-unsur buku teks pelajaran dipaparkan oleh Sitepu, Beliau
menyatakan bahwa secara anatomis fisik buku teks pelajaran terdiri dari kulit
buku, bagian depan buku, bagian teks buku, dan bagian belakang buku.1
1B.P. Sitepu, Penulisan
Buku Teks Pelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 160
Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang kita
kutip dengan mempergunakan angka Arab yang naik diketik setengah spasi. Catatan
kaki dengan mempergunakan angka diberi nomor mulai dari angka 1 sampai habis
catatan kaki dalam satu bab. Untuk bab baru catatan kaki dimulai lagi dengan
angka 1 dan seterusnya.
Dalam satu kalimat dapat mengutip lebih dari satu
kutipan. Setiap pernyataan atau konsep yang dikutip diberi tanda kutip. Semua
tanda kutip disebutkan sumbernya pada catatan kaki. Contoh kutipan lebih dari satu
kutipan dalam satu kalimat.
Emosi adalah persepsi
mental yang merupakan umpan balik dari stimulus1,bila ditinjau
dari sudut pandang biologi emosi adalah ekspresi dan perasaan.yang ada
pada cortex2, sedangkan emosi dari konteks sosial adalah
perasaan pribadi dan pendekatan perilaku sebagai bawaan. 3
1
Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster,
1996), p. 143.
2
K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John
Wiley and Sons, 1996), p. 143.
3 Peter
Salovey and D.J. Sulyster, Emotional Develompment and Emotional
Inteligence(New York: Basic Books, 1997), p. 13
B.
Catatan
Kaki
Catatan kaki adalah penyebutan sumber yang dijadikan
kutipan. Tujuan utama catatan kaki adalah
mengidentifikasi lokasi yang spesifik dari
karya yang dikutip.
Fungsi catatan kaki yaitu :
1. Memberikan penghargaan terhadap sumber yang dikutip;
2. Pendukung
keabsahan penemuan atau penyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau
sebagai petunjuk sumber;
3. Tempat
memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks (penjelasan ini dapat
berupa kutipan pula);
4. Referensi
silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa,
hal yang sama dibahas di dalam sebuah tulisan;
5. Aspek legalitas untuk izin penggunaan karya tulis yang
dikutip;
6. Tempat
menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain;
7. Serta yang terpenting adalah etika akademik dalam
masyarakat ilmiah sebagai wujud kejujuran penulis.
Kalimat yang dikutip tersebut harus dituliskan sumbernya secara tersurat
dalam catatan kaki. Kutipan yang diambil dari halaman tertentu harus disebutkan
halamannya dengan singkatan hal, h, dan atau p, umpamanya, hal. 143.,
h.143. atau p.143. Sekiranya kutipan itu disarikan dari beberapa halaman
maka dituliskan halaman-halaman yang dimaksud, umpamanya, hal. 143., hh. 6-10.
atau pp. 6-10. Contoh:
1Dali S. Naga, Pengantar Teori Skor pada Pengukuran
Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h. 306.
2R. I. Arends, Learning to Teach (Singapore: McGraw-Hill
Book Company, 1989), hh.12-16.
Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan dimulai langsung dari pinggir,
atau dapat juga dimulai setelah beberapa ketukan ketik dari pinggir, asalkan
dilakukan secara konsisten. Nama pengarang yang jumlahnya sampai tiga orang
dituliskan lengkap sedangkan jumlah pengarang lebih dari tiga orang hanya
dituliskan nama pengarang pertama ditambah kata et al.(et alii, artinya, dan kawan-kawan). Contoh :
3David L. Goetsch and Stanley B. Davis, Quality Management: Introduction to Total
Quality Management for Production, Processing, and
Service (New
Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), p. 35.
4Ronald
K. Hambleton, H. Swaminathan and H. Jane Rogers,Fundamentals of Item Response Theory (London:
Sage Publications, 1991), hh.12-13.
5John A. R. Wilson et al., Psychological
Foundation of Learning and Teaching (New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), h. 406.
Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama bukunya dituliskan
atau dituliskan Anon. (Anonymous) di depan nama buku tersebut. Sebuah buku yang
diterjemahkan harus ditulis baik pengarang maupun penterjemah buku, sedangkan
sebuah kumpulan karangan cukup disebutkan nama editornya sebagai berikut:
6 Anonim Rencana Strategi Pendidikan
(Jakarta:Kementerian Pendidikan Nasional, 2010).
7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.
8 Peter Lauster, Tes
Kepribadian penterj. transl. D.H. Gulo (Jakarta: Gramedia:
2007), h. 27.
9K.R.
Rose and G.
Kasper (Eds). Pragmatics in Language Teaching (Cambridge:
Cambridge University Press: 2010), h.13.
Sebuah makalah yang dipublikasikan dalam majalah, koran, kumpulan karangan
atau dituliskan dalam forum ilmiah dituliskan dalam tanda kutip disertai
informasi mengenai makalah tersebut:
10Defri
Werdiono,“Upaya Menyelamatkan Gambut,” Kompas,
10 Agustus 2010, h.16.
11Douglas
Koch dan Mark Sanders, “The Effects of Solid Modeling and Visualization on
Technical Problem Solving,” Journal of Technology Education, Vol. 22
(2), Spring2011, hh. 1-5.
12H. Diessel dan
M. Tomasello, “Why Complement Clauses Do Not Include a That-Coplementizer in Early Child Language“Proceedings of the Berkeley Linguistic Society, 2009, h. 14.
13Jujun S.
Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu” dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah
Bunga Rampai (Eds) Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 1986),hh. 10-15.
Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan memakai notasi
op. cit.(opere citato, artinya, dalam
karya yang telah dikutip dipergunakan untuk catatan
kaki dari sumber yang pernah dikutip, mengacu kepada perujukan pertama pada
buku, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain) dan loc.cit. (singkatan dari loco
citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari
halaman yang sama. Urutannya nama pengarang, loc.cit (tanpa nomor
halaman jika masih berada pada halaman yang sama, diberi nomor halaman jika
berbeda). Pengulangan kutipan dengan sumber
yang sama dilakukan dengan pengulangan nama pengarang tidak ditulis lengkap
melainkan cukup nama familinya saja. Sekiranya pengulangan dilakukan dengan
tidak diselingi oleh pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid.
seperti tampak dalam contoh berikut:
14Ibid., h. 131.
15Ibid.
Artinya, dalam catatan kaki nomor 14 kita mengulangi kutipan dari
karangan Jujun S. Suriasumantri seperti
tercantum dalam catatan kaki nomor 13 dengan nomor halaman yang berbeda.
Sementara dalam catatan kaki nomor 15, kita mengulangi kutipan dari karangan
Jujun
S. Suriasumantri seperti tercantum dalam catatan kaki
nomor 13 dan tidak diselngi oleh pengarang lain dengan nomor halaman yang sama.
Sekiranya kita mengulang karangan H. Diessel & M. Tomasello dalam
catatan kaki nomor 12 yang terhalang oleh karangan Jujun S. Suriasumantri maka
kita tidak lagi menggunakan ibid.melainkan
op. cit. seperti contoh di bawah ini:
15Diessel dan Tomasello, op. cit.
Ulangan halaman yang berbeda dan telah diselang oleh pengarang lain ditulis
dengan mempergunakan loc. cit. sebagai berikut:
16Diessel dan Tomasello, loc.cit.,h.7.
Sekiranya dalam kutipan yang dipergunakan terdapat seorang pengarang yang
menulis beberapa karangan maka penggunaan loc.
cit.atau op. cit.akan
membingungkan. Oleh sebab itu sebagai penggantinya dapat
dituliskan nama pengarangnya. Bila judul itu panjang maka dapat
dilakukan penyingkatan selama hal itu mampu mewakili
judul karangan yang dimaksud. Contoh 17Diessel
dan Tomasello, Why complement
clauses, p. 9.
Kadang-kadang kita ingin mengutip sebuah pernyataan yang telah dikutip
dalam karangan orang lain. Untuk itu maka kedua sumber itu dituliskan sebagai
berikut:
18Guilford di dalam
Howard Gardner, Frames of
Mind (New York: Basic Books. Inc.
Publisher, 1983), hh. 73-75.
Semua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip
langsung maupun tidak langsung, sumbernya kemudian disertakan dalam daftar
pustaka.
C.
Dafar
Pustaka
Daftar pustaka atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah
disusun. Daftar pustaka berfungsi sebagai
sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat
dipertanggungjawabkan.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah
sebagai berikut :
1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir
tulisan.
2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama
pengarang dibalik.
4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu
spasi.
5. Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang
lainnya dua spasi.
Hal-hal
lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adalah sebagai
berikut.
1. Nama Pengarang
? Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang
pengarang.
F Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau
inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
F Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga,
nama pengarang.
F Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai
dari judul buku. Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
? Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua
atau tiga pengarang.
F Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik.
F Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang
tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991.Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991.Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah.
? Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak
pengarang.
? Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan
susunan terbalik.
? Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan
dengan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
Bandung: Angkasa.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
Bandung: Angkasa.
2. Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang
dipisahkan dengan tanda titik.
3. Judul Buku
Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.
Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata
depan dan konjungsi.
4. Tempat Terbit
Tempat terbit
ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik.
5. Penerbit
Nama penerbit
ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan
diakhiri dengan titik.
6. Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri
atas dua jilid atau lebih
F Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan
dengan sebuah tanda titik.
F Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta: Kanisius.
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta: Kanisius.
7. Penulisan data pustaka dari sebuah buku
terjemahan
F Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan
alfabetis.
F Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul
buku dipisahkan
dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972.
Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin.
Jakarta: Jambatan.
8. Data Pustaka dari artikel majalah
F Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda
petik.
F Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi
dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman
Contoh:
Solihin, Burhan,
dkk. Selamat Datang di Surga Nirkabel.Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.
9. Artikel dari Harian
Tanda titik
dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma
sebagai pemisah.
Contoh :
Pramudianto. Denderita dan Pemulihan Nias.Kompas,
2 April 2005, hal 46.
HASIL
PEMBAHASAN
A.
Kutipan
Berdasarkan observasi kami terhadap 4 buku, Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Hubungan Masyarakat, Indonesia 2020, Manajemen
Pemasaran Global diperoleh perbedaan penggunaan kutipan dari buku-buku
tersebut.
1) Buku
yang berjudul “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”
Dalam buku ini terdapat 74 kutipan, yang
terdiri dari kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Salah satu contoh
kutipan tidak langsung dalam buku ini sebagai berikut: Dalam menyusun sebuah modul,
ada empat tahapan yang mesti kita lalui, yaitu analisis kurikulum , penentuan
judul-judul modul, pemberian kode modul, dan penulisan modul.34 Kutipan
tersebut sudah benar karena terintegrasi dalam teks dan tidak diapit dengan tanda kutip.
Salah satu
contoh kutipan langsung dalam buku ini sebagai berikut: Echols dan Shadily
(1996:228) mengartikan bahwa handout adalah sesuatu yang diberikan secara
gratis. Kutipan tersebut adalah kutipan langsung pendek, penulisannya sudah
benar karena terintegrasi dalam teks, namun belum benar karena tidak diberi
tanda kutip pada bagian yang dikutip.
2) Buku
yang berjudul “Hubungan Masyarakat”
Dalam buku ini terdapat 55 kutipan, yang
terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung. Contoh kutipan langsung pada
buku ini yaitu: James B. Lindheim, wakil direktur utama Yankelovitch,Skelly and
White Inc, mengatakan “Saya tidak percaya adanya suatu lembaga yang
mengecualikan fenomena ini.” Penulisan kutipan langsung pada buku ini sudah
benar, karena terdapat tanda kutip yang menandakan bagian mana yang ingin
dikutip.
Kutipan tidak langsung pada buku ini
sebagai berikut: Tantangan bagi hubungan masyarakat, menurut pendapatnya adalah
karena manajemen sedikit lebih banyak mendengarkan, dan kurang banyak berbicara
dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan pada waktu lampau.2 Kutipan
tidak langsung ini sudah benar karena terintegrasi dalam teks dan tidak diapit dengan tanda kutip.
3) Buku
yang berjudul “Indonesia 2020”
Dalam buku Indonesia 2020 ini terdapat 152
kutipan, yang terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung. Contoh kutipan
tidak langsung pada buku ini sebagai berikut: Landasan intinya bukanlah perihal
ketidakpercayaan kepada pemerintah, tetapi kepada keyakinan bahwa sebenarnya
ada hal-hal yang memang tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah. Bahwa
pemerintah memiliki keterbatasan1. Kutipan ini sudah benar karena
terintegrasi dalam teks dan tidak diapit oleh tanda petik.
Kutipan langsung pada buku Indonesia 2020
contohya yaitu: Dari Kamus Bahasa Indonesia, definisi koperai adalah
“perserikatan yang bertujuan memenuhi keperluan kebendaan para anggotanya
dengan cara menjual barang-barang kebutuan dengan harga murah (tidak bermaksud
mencari untung)”.99 Penulisan kutipan langsung pada buku ini sudah
benar karena kutipan tersebut diapit oleh tanda petik dan terintegrasi dalam
teks.
4) Buku
yang berjudul “Manajemen Pemasaran Global”
Pada buku Manajemen Pemasaran Global
terdapat 186 kutipan yang terdapat kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Salah satu contoh kutipan tidak langsung pada buku ini sebagai berikut: Bauran
pemasaran (produk, harga, distribusi,dan promosi) mencakup sarana utama pemasar
dewasa ini.2 Pada penulisan kutipan tersebut sudah benar karena
kutipan tersebut terintegrasi dengan teks dan tidak diapit oleh tanda kutip.
Salah satu contoh kutipan langsung pada
buku ini yaitu: Seperti yang dikatakan oleh C. David Clark, CEO dari Campbell
Canada, Startegi untuk wilayah Amerika Utara sederhana saja. Anda memasarkan
secara lokal, membuatya secara regional, dan sumber daya secara global dengan
teknologi, pengetahuan, dan suplai yang sudah umum berlaku.”20 Kutipan
langsung ini sudah benar karena terintegrasi pada teks dan diapit oleh tanda
kutip.
Perbandingan Kutipan dari Keempat Buku :
Buku 1
(PKMBAI)
|
Buku 2
(HM)
|
Buku 3
(Indonesia 2020)
|
Buku 4
(MPG)
|
? Jumlah
kutipan dalam buku ini adalah 74.
? Kutipan
dalam buku ini lebih banyak terdapat kutipan tidak langsung.
? Angka
di bagian kutipan berurutan dari halaman awal sampai akhir
|
? Jumlah
kutipan dalam buku ini adalah 55.
? Dalam
buku ini kutipan langsung lebih banyak daripada kutipan tidak langsung
? Angka
di bagian kutipan berurutan tetapi hanya perbab saja, tidak berurutan dari
halaman awal sampai akhir.
|
? Jumlah
kutipan dalam buku ini adalah 152.
? Pada
buku ini lebih banyak terdapat kutipan tidak langsung.
? Angka
di bagian kutipan buku ini berurutan dari halaman awal hingga akhir
|
? Jumlah
kutipan dalam buku ini adalah 186.
? Di
dalam buku ini lebih banyak kutipan tidak langsung dibandingkan kutipan
langsung.
? Angka
yang ada pada bagian kutipan berurutan tetapi hanya perbab saja, tidak
berurutan dari halaman awal sampai akhir.
|
B.
Catatan
Kaki
Berdasarkan observasi kami terhadap 4 buku,
yaitu Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Hubungan Masyarakat,
Indonesia 2020, Manajemen Pemasaran Global diperoleh perbedaan
penggunaan catatan kaki dari buku-buku tersebut.
1. Buku
yang berjudul “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”
Dalam buku ini terdapat 74 catatan kaki,
salah satu contoh catatan kaki pada buku ini yaitu sebagai berikut:
1 Diknas,
Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan
Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2004).
2 Ibid.
Penulisan
catatan kaki yang pertama sudah benar, tetapi tidak dituliskan sumber
halamannya, dan catatan kaki yang kedua artinya pengulangan kutipan yang dilakukan dengan tidak diselingi oleh pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid.
2. Buku
yang berjudul “Hubungan Masyarakat”
Dalam
buku ini terdapat 55 catatan kaki, contoh catatan kaki pada buku ini sebagai
berikut:
1. Thomas E. O’Hara dan Donald P. Durocher, ”The Decade
of the Individual Investor”, Public Relations Journal 36, No. 4 April 1980,
hlm. 15.
Penulisan catatan kaki pada buku ini salah, karena catatan kakinya
tidak ditulis dalam satu spasi dan dimulai langsung dari
pinggir, atau dimulai setelah beberapa ketukan ketik dari pinggir dan penulisan singkatan halaman biasanya menggunakan
hal, h, dan p. Bukan dengan menggunakan singkatan hlm.
3. Buku
yang berjudul “Indonesia 2020”
Dalam
buku Indonesia 2020 ini terdapat 152 catatan kaki, salah satu contoh catatan
kaki pada buku ini yaitu:
1 Peter F Drucker, The New Realities (edisi terjemahan
Indonesia), Jakarta: Elex Media Komputindo, 1997, h. 59-75.
Penulisan
catatan kaki ini sudah benar, tetapi jika halamannya lebih dari satu biasanya
disingkat dengan singkatan hh. atau pp.
4. Buku
yang berjudul “Manajemen Pemasaran Global”
Pada
buku Manajemen Pemasaran Global terdapat 186 catatan kaki, sebagai contohnya
yaitu sebagai berikut:
4 Joanne
Lipman, “Ad Fad; Marketers Turn Sour on Global Sales Pitch Harvard Guru Makes,”
The Wall Street Journal, 12 May 1998,
p.1.
Penulisan catatan kaki ini sudah benar sesuai dengan
cara penulisan catatan kaki yang benar.
Perbandingan Catatan Kaki dari Keempat
Buku :
Buku 1
(PKMBAI)
|
Buku 2
(HM)
|
Buku 3
(Indonesia 2020)
|
Buku 4
(MPG)
|
? Jumlah
catatan kaki dalam buku ini adalah 74.
? Catatan
kaki pada buku ini rata-rata tidak ada sumber halamannya.
? Penulisan
catatan kaki terdapat pada bagian bawah halaman, setiap ada kutipan yang
dikutip.
|
? Jumlah
catatan kaki dalam buku ini adalah 55.
? Catatan
kaki pada buku ini semua singkat halamannya tidak meng-gunakan singkatan h.
atau p. melainkan dengan singkatan hlm.
? Penulisan
catatan kakinya salah, karena penulisannya terdapat pada setiap akhir
sub-bab.
|
? Jumlah
catatan kaki dalam buku ini adalah 152.
? Catatan
kaki pada buku ini sudah hampir benar, tetapi masih ada yang salah seperti :
penulisan halaman yang lebih dari satu yang seharusnya disingkat dengan hh.
atau pp. Pada buku ini ditulis hanya dengan h. Saja.
? Penulisan
catatan kaki pada buku ini ter- dapat pada bagian bawah halaman setiap ada kutipan yang dikutip.
|
? Jumlah
catatan kaki dalam buku ini adalah 186.
? Catatan
kaki pada buku ini sudah hampir benar tetapi masih ada yang salah,
penulisannya seperti: ada beberapa
catatan kaki yang tidak menggunakan singkatan untuk halaman
? Penulisan
catatan kaki pada buku ini terdapat pada bagian bawah halaman setiap ada kutipan yang
dikutip.
|
C.
Daftar
Pustaka
Berdasarkan
observasi kami terhadap 4 buku, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,
Hubungan Masyarakat, Indonesia 2020,
Manajemen Pemasaran Global diperoleh perbedaan penggunaan daftar pustaka
dari buku-buku tersebut.
1. Buku
yang berjudul “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”
Dalam buku Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif ini contoh penulisan daftar pustakanya sebagai
berikut:
Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan
Media
untuk Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali.
Penulisan daftar pustaka pada buku ini sudah benar sesuai dengan
langkah-langkah penulisan daftar pustaka yang benar, dengan format American Psychological Association (APA) style
penulisan tahun setelah nama pengarang.
2. Buku yang berjudul “Hubungan Masyarakat”
Dalam buku Hubungan
Masyarakat ini, contoh penulisan daftar
pustakanya yaitu:
Anshen, Melvin,
ed., Managing the Socially Responsible
Corporation,
Macmillan,
New York 1974
Penulisan daftar pustaka pada
buku Hubungan Masyarakat ini menggunakan Vancouver style yaitu
salah satu cara penulisan tahunnya berda diakhir.
3. Buku
yang berjudul “Indonesia 2020”
Dalam
buku Indonesia 2020 contoh penulisan daftar pustakanya yaitu:
Abeng,
Tanri, Dari Meja Tanri Abeng,
Jakarta: Pustaka, 1997.
Penulisan
daftar pustaka pada buku ini menggunakan Vancouver style penulisan tahunnya
berada di akhir.
4. Buku
yang berjudul “Manajemen Pemasaran Global”
Pada
buku Manajemen Pemasaran Global salah satu contoh penulisan daftar pustakanya
yaitu:
Van Wolferen, Karel G. “The Japan Problem.” Foreign
Affairs
(Winter 1986):288-303.
Penulisan daftar pustaka pada buku Manajemen Pemasaran
Global ini menggunakan Chicago style.
Perbandingan Daftar Pustaka dari Keempat
Buku :
Buku 1
(PKMBAI)
|
Buku 2
(HM)
|
Buku 3
(Indonesia 2020)
|
Buku 4
(MPG)
|
? Daftar
Pustaka pada buku ini menggunakan APA Style.
|
? Daftar
Pustaka pada buku ini menggunakan Vancouver Style.
|
? Daftar
Pustaka pada buku ini menggunakan Vancouver Style.
|
? Daftar
Pustaka pada buku ini menggunakan Chigago Style.
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi
kepada seseorang secara tertulis, seperti dalam buku dan karya ilmiah, kita
perlu mengemas pesan tersebut dengan baik agar pesan atau informasi yang ingin
disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas. Oleh karena itu, dalam menulis
informasi tersebut diperlukan teknik menulis notasi ilmiah. Dalam penulisan
karya ilmiah, pernyataan, teori, ataupun konsep yang kita gunakan sebagai bahan
rujukan dalam penulisan karya ilmiah harus mencakup tiga hal, yaitu:
1. Kutipan,
yang terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung
2. Catatan
kaki, adalah penyebutan sumber yang
dijadikan kutipan
3. Daftar
pustaka, adalah sebuah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai
pertalian dengan karangan yang telah disusun.
B.
Saran
1. Untuk
mahasiswa
Dengan
mengetahui teknik menulis kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka, maka
ketika menulis karya ilmiah kita dapat mengutip dengan benar, menulis catatan
kaki dan daftar pustaka dengan benar. Selain itu, dengan melakukan tiga hal
tersebut kita dapat menghargai hasil karya orang lain dengan tidak hanya menjiplak.
2. Untuk
penulis buku
Penulis
buku juga harus mengetahui kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang
sesuai dengan teknik penulisan notasi ilmiah. Jangan hanya asal menulis saja,
tetapi harus memperhatikan tata cara penulisan notasi ilmiah, sehingga lebih
jelas yang mana kutipan langsung dan tidak langsung, bagian mana yang dikutip,
nama pengarang, judul buku, halaman yang dikutip, dan memperhatikan juga
penulisan catatan kaki serta daftar pustaka.