Sunday, May 5, 2013

HARGA PENAWARAN & PERMINTAAN - SOFTSKILL TEORI ORGANISASI UMUM 2


PENGERTIAN :

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis.

Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Permintaan suatu barang akan dipengaruhi oleh barang yang memiliki keterkaitan seperti barang subtitusi dan barang komplementer.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.


JENIS PERMINTAAN :

1) Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1A) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya. Contoh : Ridwan membutuhkan laptop untuk menegrjakan tugas kuliahnya, dan ridwan mempunyai uang untuk membeli laptop tersebut sehingga keinginan ridwan terpenuhi.

1B) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contoh : Saya mempunyai cukup uang untuk membeli sepatu, namun saya belummempunyai keinginan untuk membelinya.

1C) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contoh : Dian ingin membeli sebuah buku metematika. Akan tetapi uang yang dimiliki Dian tidak cukup untuk membeli buku tersebut. Oleh karena itu keingian Dian tidak terpenuhi.

2) Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas :

2A) Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2B) Permintaan kolektif adalah permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.


PENENTUAN HARGA PERMINTAAN :

Untuk menentukan suatu harga produsen tidak boleh sembarang menentukan harga, produsen harus meihat dahulu apa saja yang dibutuhkan untuk menentukan suatu harga seperti pendapatan konsumen, selera konsumen, apa yang sebenarnya dibutuhkan konsumen, dll. Maka disini akan dijelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi suatu permintaan individu atau masyarakat terhadap suatu barang :

1) Harga barang subtitusi dan barang komplementer
Permintaan suatu barang akan dipengaruhi oleh barang yang memiliki keterkaitan seperti barang subtitusi dan barang komplementer.
Sebelum itu, kalian tau apa beda antara barang subtitusi dan barang komplementer ?
 

Barang substitusi merupakan barang yang dapat saling menggantikan kegunaan dari barang tersebut. Contohnya yang paling sederhana adalah Nasi dan Roti. Nasi dan Roti sama sama memiliki kandungan karbo hidrat. Namun di Indonesia rata-rata memilih nasi dibandingkan roti karena harga beras di indonesia relatif stabil, tetapi mungkin suatu saat, saat harga beras lebih tinggi dibanding gandum mungkin orang-orang di Indonesia akan beralih ke roti seperti orang barat.

Barang komplementer merupakan barang yang kegunaannya saling melengkapi satu sama lain. Contohnya yang sederhana adalah pulpen dan tinta. Dibutuhkan tinta untuk menulis menggunakan pulpen. Begitu pula sebaliknya, tanpa adanya pulpen tinta mungkin tidak dapat digunakan sebagai alat menulis. Tanpa ada salah satunya maka kegunaan dari salah satu barang tidak akan maksimal.
 

Dari ilustrasi diatas jelas dapat kita pahami kenapa barang substitusi dan komplementer dapat mempengaruhi permintaan akan suatu barang. Ketika harga beras naik maka konsumen akan beralih mengkonsumsi roti begitu juga sebaliknya jika harga gandum naik maka konsumen akan lebih memilih mengkonsumsi nasi. Begitupun pada barang komplementer, ketika harga pulpen naik maka permintaan akan tinta pun berkurang karena orang kan beraling menggunakan alat lain yang akan mempengaruhi pada permintaan komplementer dari pulpen tersebut.

2) Pendapatan Konsumen
Pendapatan konsumen pun akan mempengaruhi permintaan akan suatu barang atau jasa. Ketika pendapatan seseorang meningkat, maka permintaan pun diprediksi akan meningkat begitupun sebaliknya. Coba kalian ingat, ketika kalian diberi uang jajan lebih oleh ortu pasti belanja jajan kalian pun kan meninkat, namun ketika uang jajan kalian dipotong maka jajan kalian pun akan berkurang. Begitu halnya dengan konsep pendapatan.

3) Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk jelas menambah jumlah barang yang dikonsumsi, akan tetapi proporsinya akan sangat tergantung pada pertambahan dalam kesempatan kerja. Apabila pertambahan penduduk diiringi oleh pertambahan dalam kesempatan kerja, maka akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan, sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. Meningkatnya daya beli masyarakat berarti akan meningkatkan permintaan terhadap barang atau jasa.

4) Selera Konsumen
Selera konsumen mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa. Contohnya, pada masa-masa tertentu orang lebih suka terhadap barang konsumsi yang bersifat instan (siap saji), sehingga permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah. Akan tetapi pada saat yang lain orang akan meninggalkan barang konsumsi yang bersifat instan tersebut karena mengandung bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan sehingga permintaan terhadap barang konsumsi tersebut akan berkurang.

5) Ekspektasi (harapan konsumen)
Perubahan yang diramalkan akan terjadi di masa datang akan dapat memengaruhi permintaan. Jika para konsumen meramalkan bahwa akan terjadi kenaikan harga-harga barang di masa mendatang, maka pada saat sekarang konsumen akan melakukan pembelian yang lebih banyak terhadap barang-barang yang akan mengalami kenaikan harga tersebut. Contoh, saat BBM akan naik, konsumen akan melakukan pembelian BBM lebih banyak sebelum BBM naik, bahkan mungkin ada yang menimbunnya.



JENIS PENAWARAN :



1) Penawaran Individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel di bawah).

2) Penawaran Kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.


PENENTUAN HARGA PENAWARAN :


Begitu pula konsumen, konsumen tidak poleh menawar harga seenaknya saja. Konsumen juga harus memikirkan biaya produksi untuk memproduksi suatu barang, barang dabu yang dikutuhkan dll. Maka dari itu konsumen harus tahu terlebih dahulu faktor-fator apa saja yang menentukan suatu harga penawaran.

1) Harga Input/Biaya Produksi
Harga input turut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Ketika harga tenaga kerja, modal, bahan baku, dan bahan pembantu naik, produsen akan terdorong untuk mengurangi kuantitas yang ditawarkan karena menanggung biaya yang lebih besar.

2) Teknologi yang Digunakan
Teknologi yang digunakan dalam produksi semula dimaksudkan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Semakin modern teknologi yang digunakan, produksi semakin efisien. Artinya, semakin modern teknologi yang digunakan, baik kualitas maupun kuantitas produksi semakin meningkat dengan biaya produksi yang semakin dapat ditekan. Oleh karena itu, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi besar-kecilnya penawaran.

3) Banyaknya Penjual/Pesaing
Banyak atau sedikitnya jumlah penjual berpengaruh terhadap besar-kecilnya harga dan jumlah barang yang ditawarkan.

4) Ekspektasi Penjual/Produsen
Jika penjual memperkirakan harga barang tersebut akan naik, maka ia akan menambah kauntitas barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika produsen memperkirakan harga barang akan turun, maka ia akan mengurangi kuantitas barang yang dijualnya.




HUKUM PERMINTAAN & PENAWARAN:

Jika semua asumsi diabaikan : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.


1) Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah.

2) Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:



“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah.

Jadi Permintaan dan Penawaran itu harus lah seimbang, Apabila penawaran dan permintaan terjadi ketidak seimbangan, maka harga tentu akan terpengaruh, mungkin harga barang akan merosot tajam atau mungkin akan meningkat tinggi. Apabila ketidak seimbangan itu karena permintaan yang sangat tinggi sementara produktivitas barang/jasa tertentu itu tetap, di sisi lain tidak dijumpai barang substitusi sebagai penggantinya, maka harga barang akan melonjak sangat tinggi, dan sebaliknya juga begitu. Oleh karena itu harga terbentuk karena adanya keseimbangan antara penawaran dan permintaan, yaitu antara jumlah produksi barang/jasa tertentu yang ada dalam masyarakat dengan tingkat kebutuhan barang/jasa tertentu dalam masyarakat.

No comments:

Post a Comment